Jangan Pernah Bangga dengan Amalan Kita’ Ini Alasannya?

  • Whatsapp

Oleh:H.AHmad Dahlan Ramli/PCM Kabar

Garut. Mediagempar.com- Seorang Muslim yang telah memperoleh kebaikan namun tidak mampu meningkatkan atau justru kebaikan tersebut berkurang terus, maka seperti seseorang yang menguraikan kembali benang yang sudah dipintal dengan kuat.

Akan tetapi dalam peningkatan amal kebaikan, ibadah, ada yang perlu disadari setiap Muslim yaitu agar jangan mempunyai pandangan atau mengandalkan amal-amal yang dikerjakan sebagai yang akan menyelamatkan diri di akhirat dan memasukan ke surga.

Sebab amal yang dikerjakan tidak memenuhi syarat yang dikehendaki Allah SWT atau karena terdapat sifat riya. Selain itu, tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalnya. Tetapi hanya karena rahmat Allah SWT, maka seorang hamba dapat masuk ke dalam surga-Nya.

Syaikh Sholeh Al Fauzan Hafidzahullah berkata, “Pendosa yang bertaubat itu lebih baik dibanding orang yang taat namun bangga atas amal sholihnya.” [Syarah Kitab Al-Kaba’ir, hal. 47].

Banyak hal yang menyebabkan amal seorang hamba tidak diterima oleh Allah swt. Yaitu, seseorang merasa ujub dan merasa bangga diri terhadap amal sholihnya, janganlah tertipu dengan amal yang kita lakukan. Namun, takutlah jika amal kita tidak diterima Allah swt.
Selain itu, janganlah sekali-kali kita meremehkan dosa, sebab menganggap bahwa kita mempunyai amal kebaikan belum tentu amal yang kita kerjakan baik di hadapan Allah swt.

Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata,”Ada seseorang yang masuk surga disebabkan perbuatan maksiatnya. Dan ada pula seseorang yang masuk neraka disebabkan amal kebaikannya”Maka sebagian murid beliau bertanya kepadanya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Beliau menjawab,”Ada seseorang melakukan perbuatan maksiat, lalu ia senantiasa merasa takut terhadap adzab (siksa) Allah akibat perbuatan maksiatnya, maka ia pun bertemu Allah (yakni meninggal dunia dalam keadaan demikian), dan Allah telah mengampuni dosanya karena rasa takutnya itu.

Sedangkan ada seseorang yang beramal kebaikan, dan ia senantiasa merasa bangga diri dengan amal kebaikannya tersebut, maka ia pun bertemu Allah dalam keadaan demikian, maka Allah memasukkannya ke dalam neraka”.

Kita berlindung kepada Allah dari ujub serta kesombongan. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla selalu membimbing kita di dalam kebaikan dan kita senantiasa istiqomah di jalan yang diridoai-Nya.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *