Bantahan STIA BAGASASI Terhadap KOKO ALI PERMANA TTG Pemotongan Dana KIP

  • Whatsapp

Bandung-Mediagempar.com –
Apa yang anda dengar belum tentu benar, apa yang anda baca, apalagi hanya mengacu pada penuturan dan memberikan data melalui WA seperti apa yang disampaikan Koko Ali Permana pada Mediagempar. com beberapa waktu lalu .belum tentu mengacu pada fakta, dan ditengarai itu semua adalah apologi yang tidak bisa dibuktikan secara autentik atau secara yuridis. Guna mengorek lebih jelas ikhwal gunjang-ganjing (desas-desus) dugaan pemotongan dana KIP Kuliah di Kampus STIA Bagasasi Bandung, Kami Tim mediagempar.com. dan Gempar TV sengaja mewawancara Dr. Yusup Alhadihaq, M.Pd., M.Si, M.M. selaku Rektor Perguruan Tinggi swasta tersebut. Tujuannya kami dari Tim Media sebagaimana disebutkan di atas agar berita tersebut berimbang sesuai azas Cover Both Side, dan menghindari Fitnah.
Dalam sesi wawancara tim mediagempar.com dengan petinggi STIA BAGASASI pada hari senin, 6 Februari 2023, Dr. M Yusuf Alhadihaq. M.Pd. M.Si. M.M. selaku Rektor STIA Bagasasi menjawab semua pertanyaan yang didugakan oleh Koko Ali Permana, dia menjawab dengan tegas dan lugas bahwa semua itu tidak benar serta tidak terbukti adanya. Menurut penuturannya, pemotongan dana uang saku KIP Kuliah yang berjumlah Rp 2.100.000 dari total Rp. 7.500.000 per mahasiswa, sifatnya sukarela sebagai uang titipan untuk biaya jas almamater, biaya wisuda dan lainnya. Adapun dana biaya kuliah yang Rp.4.000.000 per mahasiswa dialokasikan untuk kepentingan operasional kampus yang nominalnya masih belum mencukupi.
Bantahan beliau untuk tuduhan menelantarkan para dosen sehingga para dosen menjadi tidak sejahtera juga diungkapkan secara tegas, bahkan sebaliknya para dosen ini kami berikan uang saku sesuai dengan jam terbang masing-masing agar kinerja mereka lebih baik dalam menyajikan pendidikan yang berkualitas.

“Tuduhan  Koko Ali Permana benar-benar membuat civitas akademika terpukul dan ini merupakan pembunuhan karakter bagi civitas akademika sehingga menjadi rusak dan tercoreng dimata pubik” demikian ungkap Yusuf.
“Padahal kami telah bangun dengan susah payah dengan mengorbankan segala kemampuan demi terwujudnya Lembaga tersebut. Dan tentunya untuk memulihkan lagi nama baik dan kepercayaan masyarakat jauh lebih sulit kalau sudah tercoreng seperti ini!.” tandasnya lagi.
“Mestinya seorang pentolan Laskar Indonesia sebelum memberikan keterangan yang sifat nya masih belum jelas datang kepada kami guna meminta keterangan-keterangan ikhwal masalah apapun termasuk masalah finansial tidak ada yang kami tutup-tutupi semuanya transparan bagi publik. Kalau sudah terjadi seperti ini tentunya bukan hal yang mudah untuk kita memulihkan nilai-nilai kepercayaan dari msyarakat. “Pungkas Yusuf”.
(Tim media Gempar. Com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *