Keilmuan FEBI Menjadi Ruh di UIN Bandung

  • Whatsapp

BANDUNG, mediagempar.com– Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi tempat yang amat strategis bagi pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis serta penyiapan sumber daya manusia di bidang tersebut. Ini memberikan harapan yang cukup menjanjikan bagi pengembangan ekonomi masyarakat, termasuk keberlangsungan proses pendidikan di perguruan tinggi.

“Jadi, kami anggap keilmuan di FEBI menjadi ruh bagi semua keilmuan yang ada di UIN Bandung,” ujar Dekan FEBI UIN Bandung Prof. Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag, saat membuka acara pembekalan pembimbing dan peserta Praktik Ibadah dan Praktik Kerja Lapangan, di Ruang Utama Masjid Kampus 2 UIN SGD Bandung, Selasa (05/03/2024).

Hadir dalam acara itu Wakil Dekan 1 Dr. Iwan Setiawan, S.Ag, M.Pd, M.E.Sy; Wakil Dekan 2 Dr. Muhammad Zaky, SE, M.Si; Wakil Dekan 3 Dr. H. Kadar Nurjaman, SE, MM; Ketua Laboratorium Budi Budiman, M.Ag, M.Si; para ketua/sekretaris jurusan; para dosen pembimbing dan tenaga kependidikan.

Lebih lanjut, Prof. Dudang menjelaskan, kegiatan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia adalah melakukan kegiatan ekonomi, sehingga dikenal bahwa manusia sebagai makhluk ekonomi. Begitupun dalam menjalankan roda perguruan tinggi, tidak lepas dari kegiatan ekonomi.

Lalu, kata Prof. Dudang, penyiapan SDM FEBI diarahkan agar menjadi pemikir ekonomi, penggerak ekonomi, dan pelaku ekonomi; yang mampu bersaing dalam pertarungan global. “Jelas, kehadiran FEBI UIN Bandung menjadi ruh yang membuat urat nadi selalu berdenyut, menjadi hidup, berenergi, dan bergengsi bagi universitas,” katanya.

Prof. Dudang juga selalu mendorong dosen dan mahasiswa supaya greget, bersemangat, peduli, dan memiliki daya juang serta sanggup bekerja keras membangun kampus, sehingga FEBI dan UIN bisa pentas di fora nasional bahkan internasional. “Tidak lupa tagline yang selalu digelorakan adalah FEBI HAPPY (FEBI Bahagia), ditandai dengan kenyamanan secara berkelanjutan,”jelas Dekan.

Faham Hakikat Ibadah

Kaitan dengan Praktikum Ibadah, Prof. Dudang tidak lupa mengingatkan bahwa beribadah bukan sekadar hapal bacaan dan terampil kaifiatnya, melainkan juga harus faham tentang hakikat dari sebuah ibadah. Selain melaksanakannya dengan baik dan benar, juga ibadah dilakukan secara kontinyu atas kesadaran tujuan hidupnya semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.

Banyak upaya yang dilakukan Prof. Dudang sebagai dekan untuk menguatkan mental dan meningkatkan spirit perkualiahan mahasiswa, di antaranya dengan memperbanyak praktik dan melatih keterampilan. “Termasuk dalam praktik ibadah, kita membekali mahasiswa agar ibadahnya baik dan benar, bahkan harus bisa mengajarkannya kepada orang lain di lingkungan masyarakat,” ujarnya.

Karenanya, ia berharap, proses pembimbingan ibadah oleh para dosen bisa membentuk kebiasaan yang mendarah daging bagi para mahasiswa. Mereka bisa melaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari-hari  sekaligus memahami hakikatnya,  yang tiada lain adalah segala bentuk perbuatan seorang mukmin, yang dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Harus Punya Pengelaman Kerja

Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan I FEBI Dr. Iwan Setiawan menjelaskan, Praktik ibadah tahun ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 sebanyak 789 orang, dengan 63 pembiming. Sedangkan Praktik Kerja Lapangan diikuti oleh mahasiswa semester 6 sebanyak 788 orang, dengan pembimbing 63 orang.

Dijelaskan, tujuan PKL memberikan manfaat kepada mahasiswa, perusahaan/lembaga, wirausaha, dan universitas. “Minimalnya, mahasiswa kita mendapatkan pengalaman kerja yang nyata di perusahaan-perusahaan sesuai dengan keinginan dan bakatnya,”  jelas Dr. Iwan, didampingi Ketua Laboratorium Budi Budiman, M.Ag.

Pembekalan praktik ibadah menghadirkan narasumber KH. Ruhenda, M., M.Si; dan pembekalan Praktik Kerja Lapangan oleh Awang Dody Kardeli, S.Pd.I, M.M.Pd dengan tema ‘Kiat Mudah dalam Menyusun Bisnis Plan’. “Kedua praktikum ini termasuk kegiatan co-curiculair yang mengikat, sehingga menjadi syarat bagi mahasiswa untuk mengikuti siding komprehensif dan munaqosah,” pungkasnya. [nanangs]

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *