H.Asep Ahmad, S.Ag :” Kunci Sukses Semangat Pantang Menyerah”

  • Whatsapp

Photo:H.Asep Ahmad. S.Ag

Bandung.Mediagempar.com – Latar belakang sebagai santri sekaligus sebagai Mahasiswa IAIN Sunan Gunung Djati, kini Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, dalam benak H. Asep Ahmad, S.Ag, ketika menuntut ilmu, sampai meraih gelar sarjana hanya terlintas bagaimana menjadi orang bermanfaat dan berguna bagi orang lain, tidak pernah bermimpi harus jadi apa, seperti air mengalir saja, apa yang bisa kerjakan hari ini kerjakan hingga tuntas, jangan pernah ditangguhkan.

“Hidup itu pilihan, mau selamat, atau celaka, kaya atau papa (miskin) surga atau nereka, mau kerja atau wirausaha kuncinya dari apa yang kita pilih jalani dengan tekun dan tetap fokus terhadap terget yang ingin dicapai, hingga terus berproses,”paparnya, ketika mengawali perbincangan di kediamannya seputar Kampung Seke Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, Selasa Sore (23/3/2021).

Menurut Asep, setelah dirinya mantap memilih jalan hidup berwira usaha (bisnis) dengan membuka konveksi kecil- kecilan, waktu itu ternyata tidak selancar jalan bebas hambatan, rintangan dan benturan terkadang menghadangnya. Intinya kata dia, pasang surut silih berganti dan ini merupakan sunnatullah yang tak terbantahkan.

“Saya pikir, sukses itu, bukan jatuh dari langit dan datangnya tiba- tiba, tapi melalui proses panjang dan berliku,” ujarnya berdiplomasi.

Asep Ahmad, dinilai sosok pengusaha yang menghargai proses, bukan type yang doyan dengan cara instan, serta tidak suka mengambil jalan pintas.

Memang menjadi pengusaha sukses dibidangnya adalah impian banyak orang. Diperlukan perjuangan panjang nan melelahkan serta semangat pantang menyerah.

Kendati Alumnus Pondok Pesantren Cikalama, Desa Sindangpakuwon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, sekaligus Alumnus IAIN, kini Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung telah menjadi seorang saudagar cukup sukses, serta beromset puluhan milyar, tapi dinilai pribadinya tetap santun, familiar, tawadlo serta sangat menghargai (takdzim) terhadap para Kiyai (ulama) guru dan Dosennya.

Selain sibuk sebagai pengusaha, Asep pun kini mengemban amanah sebagai Ketua Unit Pengumpul Zakat Kecamatan Cikancung.


“Tugas UPZ adalah membantu BAZNAS sesuai tingkatannya melakukan pengumpulan zakat pada institusi yang bersangkutan,” terangnya.

Bilamana diperlukan, kata dia, UPZ dapat melaksanakan tugas terkait dengan pembantuan pendistribusian maupun pendayagunaan zakat berdasarkan kewenangan BAZNAS sesuai tingkatannya.

Sosialisasi, edukasi zakat masih menurut Asep, harus dilakukan secara terencana dan terjadwal sepanjang tahun sehingga terukur hasinya.

Kegiatan ini imbuhnya, sangat menentukan dalam perjalanan UPZ dan tidak boleh berhenti. Berhentinya sosialilasi dan edukasi akan memandekkan perjalanan UPZ karena sturktur masyarakat akan terus berubah, pertambahan penduduk akan berpengaruh pula terhadap pertambahan muzakki, meningkatnya penghasilan warga akan berpengaruh kepada pengumpulan zakat seiring dengan pertambahan muzaki.(Kang Baden).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *