Kepala Desa Kecamatan NagregH Kusnaedi:”Anu Leumpaungna Siga Keuyeup Di Babuk Ku Aing

  • Whatsapp

 

Bandung.Mediagempar.com – Tegas, tapi bijak dan familiar didukung karakternya doyan humor yang dikemas secara jenaka hingga lawan bicara sering meledak tertawa terbahak-bahak. Demikian kesan yang membekas saat mengawali perbincangan dengan Kepala Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung H.Kusnaedi di ruang kerjanya, Selasa (16/11/2021).

“Latar belakang saya orang jalanan, dan bisnis jual beli pasir serta mendapat mandat sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kecamatan Nagreg. Kemudian pada Pilkades serentak Kabupaten Bandung saya maju sebagai Calon Kepala Desa Ciaro, setelah bertarung dalam kancah Pilkades, Allah SWT mentaqdirkan saya terpilih sebagai Kepala Desa Ciaro,” ujarnya pada Mediagempar.com.

Menurut H.Kusnaedi, jika Allah sudah mentakdirkan terpilih sebagai kepala Desa, teu bisa dihayang – hayang, teu bisa diembung-embung (tidak bisa dibilang mau, dan tidak mau). Istilah kerennya kata dia, mungkin saya terpilih sebagai Kepala Desa Ciaro sudah guratan tangan.

Ditanya, karena sudah resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Kepala Desa Ciaro oleh Bupati Bandung H.Dadang Supriatna apa skala prioritas program Pak Kades, dia mengatakan, konsolidasi secara internal, menginventarisasi segala masalah dan menentukan program yang dipandang mendesak. Dan kami membentuk tim kerja, sebab kami medepankan tim kerja, bukan one man show teu mawa karep sorangan.

“Pak wartawan, apa artinya seorang H.Kusnaedi sebagai Kepala Desa Ciaro, bila tidak didukung oleh segenap masyarakat, semua program pembangunan tidak akan berhasil,” paparnya.

Kuncinya tandasnya, Desa Ciaro akan maju, mandiri apabila didukukung oleh semua warganya. Makanya mari bahu-membahu memajukan Desa Ciaro.

“Anu Leumpangna siga keuyeup dibabuk ku aing, komo anu sekedar dan merecokimah, mengkritik tanpa memberi solusi dihabek,” ujarnya sambil terkekeh.

Masih menurut H.Kusnaedi, kunci memajukan Desa Ciaro adalah memperlakukan rakyat sebagai subjek pembangunan, mengedepankan azas transparansi dan akuntabilitas.

” Intinya komunikatif, koordinatif terutama dengan Pimpinan dalam hal ini pada Bapak Bupati Bandung, Bapak Camat Nagreg serta semua pihak,” pungkasnya. (Kang Baden).τ

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *