Fak. Psikologi UIN SGD – BKPSDM Kab. Bandung Padukan Program Penanganan Stunting

  • Whatsapp

SUMEDANG, mediagempar.com– Untuk memahami kebijakan, komitmen, dan visi Kabupaten Bandung, Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung bekerjasama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat menggelar “Pelatihan Pelayanan Prima Percepatan Penurunan Stunting”, bagi Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan Kasubbag Tata Usaha (TU) di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), bertempat di Puri Khatulistiwa, Sumedang, (20-22/11/2023).

Menurut Dekan Psikologi Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si,  Stunting dimaknai sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah 5 tahun akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Karenanya, lanjut Dekan, perlu ada penangulangan oleh berbagai pihak, mulai dari kesadaran individu hingga intervensi pemerintah dan multisektor, untuk membangun komitmen publik dalam kegiatan percepatan penurunan stunting terutama di wilayah Kabupaten Bandung.

“Kami, Fakultas Psikologi sangat senang dengan kegiatan ini. Harapan kami, Kabupaten Bandung bisa mewujudkan visi Bandung BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera). Sebagai langkah strateginya adalah peningkatan pelayanan prima mempercepat penurunan stunting di setiap UPTD,” jelas Prof. Ulfi, didampingi Wakil Dekan III Dr. H. Ujang Rohman, M.Ag.

“Sebagai akademisi, kita juga dapat mengetahui kebijakan dan komitmen Bupati Kabupaten Bandung dalam menjalankan visinya terkait pencegahan dan penanggulangan stunting berbasis nilai-nilai budaya masyarakat religius,” ujarnya lagi.

Seperti diketahui, pelatihan ini diikuti para Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan Kasubbag Tata Usaha (TU) di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A). Sedangkan pemateri/trainer: Prof. Hj. Ulfiayah (Dekan Psikologi UIN Bandung); H. Muhammad Hairun, SH, MH (Kepala Dinas DP2KB3A Kab. Bandung); Sri Sudartini, MPS (Ketua DPD Persagi Jawa Barat); Dr. Irfam Fahmi, S.TI, S.Psi; Dr. Mursidin, M.Pd; dan Dr. Rosleny Maryani, M.Si (dosen Fak. Psikologi).

Menurut Bupati Bandung, Dadang Supriatna, peningkatan kapasitas ini diarahkan kepada para kepala UPTD, karena mereka memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi di masing-masing kecamatan. “Tugas kepala UPTD adalah mencari tahu titik lokus jumlah angka stunting di setiap kecamatan agar bisa dipetakan, sehingga  pembagian penanganannya bisa berjalan efektif,” ujar Bupati, usai membuka acara pelatihan.

Bupati juga menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Bandung. Pertama, penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi;  kedua, memberikan pemahaman tentang makanan bergizi; dan ketiga, mendorong kolaborasi semua unsur untuk memadukan program penanganan stunting.

Dengan kerjasama yang kompak, diyakini pada tahun 2024 Kabupaten Bandung mampu menurunkan angka stunting secara signifikan. Saat ini, tren angka stunting sudah mengalami penurunan dari 31% menjadi 25% (turun 6%). “Target kita di tahun 2024 adalah 16%, tapi kita optimis bisa ke angka 10% kalau pola kerja kita dilakukan secara optimal,”  katanya.[ns]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *