Bisri Generasi Milenial Asal Garut Seius Menggeluti Bisnis Kopi

  • Whatsapp

Garut.Mediagempar.com-
Selalu Ada Jalan Jika Kita Terus Mencoba, Selalu Ada Pemasukan Jika Kita Terus Menawarkan. Adagium tersebut berlaku, malah jadi prinsip Bisri (27 th) anak muda yang masih tergolong anak zaman now (abad milenial) yang sudah 4 tahun menggeluti dan menekuni usaha (bisnis) kopi.

 

 

“Jujur saja orang tua saya memiliki kebun kopi Arabika seluas 300 tumbak di gunung Putri, yang sudah berproduksi baru 100 tumbak. Setiap panen kopi, dari pada langsung dijual ke bandar, lebih baik saya proses sendiri menjadi bubuk kopi, sampai membuat kemasannya dengan branding ” AM coffee (Apal Meureun Kopi)” paparnya ketika mengawali perbincangan di kediamannya seputar Kampung Bojong nangka Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, belum lama ini.

Menurut Bisri, biji kopi berkualitas akan mempengaruhi kualitas bubuk kopi yang dihasilkan. Supaya bubuk kopi memiliki kualitas kata dia, harus bisa memilih biji kopi yang berkualitas juga, ciri -cirinya
memiliki warna merah matang ranum, tidak terdapat burik/ kusam/ luka/bekas kotoran hama yang menempel.

“Biji kopi berukuran standar dan rata, tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar.
Kopi yang sudah mtang cenderung memiliki kulit yang lunak.
Memiliki rasa yang manis (bisa di coba dengan cara di makan seperti permen, tapi jangan ditelan bijinya),” ungkapnya.

Setelah mengetahui ciri-ciri biji kopi yang berkualitas, demikian kata Bisri, kita dapat menentukan mana biji yang baik untuk diolah menjadi bubuk kopi. Dengan begitu kualitas bubuk kopi yang dihasilkan akan mampu bersaing dipasaran.

Memang, kopi memiliki nilai jual yang sangat tinggi apalagi jika diolah menjadi bubuk kopi. Tanaman kopi dapat dipanen berkali-kali sehingga sangat cocok untuk jangka waktu yang lama. Peluang dari bisnis bubuk kopi yang menjanjikan juga terletak dari banyaknya masyarakat yang menyukai minuman kopi. Bisa jadi itu yang mendorong Bisri menekuni usaha kopi. Masyarakat lebih berminat untuk menikmati minuman kopi dari bubuk alsi yang dibuat dengan cara tradisional.

“Minuman kopi yang dibuat dengan cara tradional lebih memiliki aroma dan cita rasa yang sangat khas,” terang lelaki yang masih bujangan ini sungguh- sungguh.

Ditanya ikhwal harga, Bisri mengataka, kompetitif dan bisa dijangkai berbagai kalangan, yang pasti harga bubuk kopi yang sudah dikemas dengan lebel atau baranding ” Apal Meureun kopi harganya Rp 37000per fish berisi 100gram, sementara yang berisi 250 gram harganya Rp. 92500 perfish, Rp.370000per kg.
Itu untuk harga kopi siap seduh yang di proses dengan menggunakan metode proses NATURAL.

Dalam memproses kopi imbuhnya, ada beberapa cara diantaranya, Fullwash,Honey, Natural dan Wine.

Bisi menghimbau, coba minum Kopi dan rasakan “Apal meureun kopi” bedakan dengan kopi lainnya.(Kang Baden)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *