Unjuk Rasa Berbagai Organisasi Sayap NU Menuntut Ketidak Adilan PT.Pratama Abadi Industri Cabang Garut  

  • Whatsapp

Garut.Mediagempar.com – Siapa menabur angin, pasti menuai badai.Adagium tersebut pas untuk melukiskan ulah PT.Pratama Abadi Industri Cabang Garut yang seenak dewek memecak ketua Basis, dan Advokasi KSarbumusi PT.Pratama Abdadi Industri Cabang Garut Taufik Hidayat dan Riski Febrian melawan hukum dan Undang-undang yang berlaku.

Bentuk solidaritas, sesama organisasi sayap di bawah naungan ormas Islam terbesar di Indonesia luar biasa, dan kongkrit, terbukti ratusan pengunjuk rasa dari organisasi sayap Nahdliyin merangsek memadati pintu gerbang Pabrik sepatu tersebut, yang berlokasi di Desa Cijolang, Kecamatan BL.Limbangan,Kamis (9/9/2021).

Kemudian para pengunjuk rasa itu, melakukan aksi penutupan jalan nasional sambil berorasi, hingga macet total membuat ratusan kendaraan roda 4 dan dua mengular panjang dari dua arah berlawanan. Setelah pihak Polres Garut terjun ke lapangan menertibkan para pengunjukrasa akses jalan kembali normal dari kedua arah.

Koordinator Aksi Hasanudin mengatakan, pihaknya menggelar aksi unjukrasa terhadap PT.Pratama Abadi Indudtri Cabang Garut guna memperjuangkan dua buruh yang diperlakukan tidak adil oleh pihak manajemen perusahaan tersebut dengan cara pemecatan sepihak.

Menurut Hasanudin, setelah melakukan orasi silih berganti, akhirnya pihak perusahaan mau menerima dan melakukan dialog. Hasilnya, kedua karyawan yang telah di PHK, bisa kembali bekerja mulai Senin mendatang.

“Allhamdulillah perjuangan yang kami lakukan membuahkan hasil yang baik, karyawan yang di PHK sudah bisa kembali bekerja,”ujarnya.

Setelah mencapai kata sepakat tandasnya, para pengunjuk rasa langsung membubarkan diri. Hanya saja arus lalu lintas sempat terganggu dengan adanya aksi unjuk rasa tersebut.

Lebih gila lagi salah satu Top manager man PT. Pratama Abadi Industri cabang Garut, ketika diminta tanggapannya terkait unjuk rasa Ksarbumusi oleh sejumlah awak media tanpa babibu lagi langsung mengusir para pemburu berita. Hingga, memicu protes para jurnalis. ( Kang Baden)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *